Finansial Lebih Sehat, Kapital Besar Inter Milan di Tangan Suning

By Anggun Pratama - Selasa, 13 Agustus 2019 | 17:32 WIB
Striker baru Inter Milan, Romelu Lukaku. (TWITTER.COM/INTER_EN)

Padahal, di era ini inisiatif buat mendongkrak sisi komersial sudah digalakkan.

Alasan lain kenapa sisi komersial jadi penting buat Inter Milan adalah faktor kesulitan buat mengangkat pendapatan dari hari pertandingan.

Meski dalam beberapa tahun terakhir punya rata-rata jumlah penonton tertinggi di Italia, Inter Milan masih punya kewajiban membayar sewa stadion Giuseppe Meazza ke pemerintah kota Milan.

TWITTER.COM/INTER_EN
Antonio Conte (tengah) pelatih Inter Milan sedang memotivasi pemainnya.

Baca Juga: Jose Mourinho Ungkap Rahasia Lama soal Kepergiannya dari Inter Milan

Baca Juga: Niat Cuci Gudang, Inter Milan Siap Lepas Satu Gelandang

Bandingkan dengan Juventus yang punya kompleks Allianz Stadium.

Inter Milan tak bebas menentukan penggunaan kompleks stadion yang bukan milik mereka.

Dari sisi hak siar, gagalnya Inter Milan lolos ke Liga Champion dalam beberapa musim sebelum Suning datang membuat aspek pendapatan ini tertinggal jauh dari Juventus.

Tak heran bila Suning pada akhirnya fokus pada aspek komersial.

Seturut, menebalnya kapital Sang Ular membuat mereka mulai bisa menipiskan jurang kualitas dengan Juventus.

Kendati musim ini punya potensi besar, tentu jawaban yang dibutuhkan manajemen, dan juga fan adalah sebuah trofi. Maklum, piala terbaru Inter Milan adalah Coppa Italia 2011.

Bayangkan perasaan Interisti yang berpuasa gelar selama sewindu, sementara pada periode itu Juventus bergelimang gelar.

Menilik geliat Inter di masa pramusim, rasanya wajar bila fan menuntut sebuah trofi kepada tim dan juga Conte sebagai pelatih.