MotoGP Inggris 2019 - Marc Marquez Mengaku Marah Ditikung Kedua Kalinya

By Delia Mustikasari - Senin, 26 Agustus 2019 | 15:15 WIB
Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Marc Marquez (Repsol Honda) bersalaman setelah menyelesaikan balapan MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/8/2019). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku marah ketika kehilangan dua kali kesempatan menjadi kampiun pada dua balapan terakhir demi mengukuhkan dominasinya dalam merebut gelar juara dunia MotoGP 2019.

Marc Marquez yang meraih pole position pada balapan MotoGP Inggris 2019 harus finis sebagai runner-up setelah ditikung oleh Alex Rins (Suzuki Ecstar) di tikungan terakhir Sirkuit Silverstone, Minggu (25/8/2019) pada balapan yang berlangsung selama 20 putaran tersebut.

Pada balapan sebelumnya yakni MotoGP Austria, Marc Marquez juga gagal finis pertama setelah disalip Andrea Dovizioso (Ducati) meski mengawali balapan dari posisi pertama.

Pembalap asal Spanyol itu mengaku marah karena kalah dalam balapan kedua berturut-turut di tikungan terakhir.

Tetapi, dia menerima kekalahan ini karena masih tetap menjaga peluang menjadi juara dunia.

Saat ini, Marquez masih memuncaki klasemen sementara pembalap setelah mengoleksi 250 poin atau unggul 78 poin atas Dovizioso yang menempati urutan kedua klasemen.

Marquez terus menerus berada di bawah tekanan Rins pada lap terakhir balapan MotoGP Inggris.

Rins secara mengejutkan melewati Marquez setelah melewati sisi dalam di tikungan terakhir. Saat itu, Marquez terpaksa melebar menjelang menyentuh garis finis.

Baca Juga: Jorge Lorenzo Optimis Fisiknya Kembali Pulih Saat Balapan di Misano

Meskipun mengakui rasa sakit dari dua kekalahan beruntun telah sulit untuk diambil, dia sangat ingin fokus dalam perebutan gelar dunia MotoGP karena Dovizioso secara tidak sengaja gagal finis setelah terlibat kecelakaan dengan Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) pada lap pembuka.

"Saya memiliki mentalitas seorang pemenang dan jika saya kalah ketika bermain PlayStation saya akan marah. Jadi, tentu saja saya marah setelah kalah di tikungan terakhir," kata Marquez seperti dilansir BolaSport.com dari Crash.

"Bisa dikatakan bahwa kami berada di bagian terburuk dari balapan karena pada dua balapan berturut-turut finis di posisi kedua," ujar Marquez.

Namun, Marquez mengatakan bahwa tujuan utama yang hendak dia capai adalah menjadi juara dunia, bukan memenangi balapan.

"Dengan strategi semacam ini kami meningkatkan keunggulan itu dan ini yang paling penting," aku Marquez.

Baca Juga: Fabio Quartararo Tak Tahu jika Andrea Dovizioso Juga Ikut Terjatuh

Ditanya kekalahan mana yang lebih menyakitkan baginya, Marquez memilih kemenangan Dovizioso di Austria mengingat dia adalah rival utama pada MotoGP musim ini.

"Hari ini sakit kurang lebih karena cara yang sama. Tetapi, saya menambah 20 poin dalam klasemen dan dua minggu lalu lebih buruk."

Pemegang lima gelar juara dunia itu juga mengaku tidak bisa meningkatkan kecepatan saat balapan karena khawatir khawatir akan menghabiskan bahan bakar pada motornya alias bensin.

"Sulit untuk bertahan karena saya tidak tahu kelemahannya. Tetapi, saya mencoba untuk melakukan strategi saya di tengah perlombaan untuk mengikutinya," ucap Marquez.

"Saya mengikuti Rins selama beberapa putaran untuk menghemat ban, bahan bakar dan untuk mengetahui di mana dia berjuang, dia menutup sedikit lagi. Lalu kami kehilangan mungkin satu detik dalam satu putaran dan saya melihat bahwa Maverick (Vinales) akan menyusul."

"Jadi saya berkata, oke, saya tidak peduli dengan kemenangan. Saya hanya peduli dengan poinnya," ujar Marquez.

Marquez dan pembalap MotoGP lainnya akan melanjutkan persaingan dengan mengikuti seri balap MotoGP San Marino di Sirkuit Misano pada 13-15 September.