Melalui Teknologi dan Kolaborasi, Cara LaLiga Berantas Pembajakan Audio Visual

By Firzie A. Idris - Sabtu, 12 Oktober 2019 | 11:50 WIB
Lumiere, salah satu sistem yang dipakai LaLiga untuk memberantas pembajakan audio visual. (LALIGA)

“Ada bagian masyarakat, sebagian besar terdiri dari generasi termuda, dari orang-orang yang tampaknya tumbuh dengan keyakinan keliru bahwa pembajakan adalah hal yang normal dan dapat diterima secara sosial."

"Namun, itu adalah kejahatan yang berdampak negatif bagi industri hiburan dan masyarakat secara keseluruhan.”

Sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan pembajakan, LaLiga telah mengorganisir kampanye kesadaran untuk membantu menjelaskan dampak negatif yang signifikan akibat menonton konten audiovisual secara ilegal.

La Liga
Penyerang Real Madrid, Karim Benzema, beraksi pada laga Liga Spanyol 2019-2020.

Ada sejumlah negara di mana LaLiga berkampanye tentang anti-pembajakan, termasuk Portugal, Italia, Rusia, Afrika Selatan, Kolombia, dan Malaysia.

Lebih jauh lagi, departemen Perlindungan Global untuk Konten sedang mengambil tindakan administratif dan hukum di negara-negara seperti Brasil, Uruguay, Republik Kongo, Meksiko, Argentina dan Ekuador.

“Melalui upaya LaLiga dan berkat kolaborasi dengan anggota industri lainnya, perintah pemblokiran juga telah dilakukan di Meksiko, Peru, Denmark, Ekuador, dan Indonesia,” lanjut Dabrio.

“Ada juga bebarapa operasi di Senegal, Brasil, Republik Dominika, dan Curaçao. Kami telah mengetahui bahwa langkah-langkah ini telah memengaruhi lebih dari 155 juta kunjungan bulanan ke platform-platform ilegal tersebut.”

Berbagi pengetahuan untuk meningkatkan tekanan

Bagian penting dari strategi anti-pembajakan LaLiga adalah berbagi pengetahuannya dengan lembaga lain.