Meski Gemilang, Quartararo Belum Jadi Rider Terbaik Tim Satelit Yamaha

By Agung Kurniawan - Rabu, 13 November 2019 | 17:31 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo saat sesi latihan bebas MotoGP Inggris 2019, Jumat (23/8/2019) (twitter.com/sepangracing)

BOLASPORT.COM - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, telah menjalani musim debutnya di kelas utama MotoGP dengan tampil gemilang.

Kendati turun sebagai pembalap rookie alias pemula bersama tim Petronas Yamaha SRT pada MotoGP 2019, Fabio Quartararo mampu tampil mengejutkan.

Pembalap berjulukan El Diablo tersebut kerap merepotkan para pembalap elite yang sudah malang melintang pada kelas utama MotoGP.

Pada musim ini, rekan satu tim Franco Morbidelli itu mampu membukukan enam kali podium dan lima pole position dari 18 balapan yang sudah dilaluinya.

Banyak pengamat yang sama sekali tak menduga bila Fabio Quartararo akan menjelma sebagai pembalap muda potensial dengan beberapa kali mampu bersaing merebut podium.

Rookie berusia 20 tahun tersebut mulai bersinar merebut pole posisiton untuk pertama kalinya pada babak kualifikasi MotoGP Spanyol 2019.

Dalam seri balap di Sirkuit Jerez itu, Fabio Quartararo memecahkan rekor Marc Marquez (Repsol Honda) sebagai pole sitter termuda di kelas utama MotoGP.

Sayangnya, torehan mengesankan itu berujung kekecewaan karena Quartararo gagal finis akibat mengalami masalah mesin.

Baca Juga: Thiem Sebut Kemenangan atas Djokovic adalah Performa Terbaiknya

Kegagalan tersebut tak menyurutkan Fabio Quartararo untuk tampil mempesona pada balapan-balapan selanjutnya.

Quatararo pun mengunci gelar rookie of the year MotoGP 2019 setelah finis di urutan kedua pada seri MotoGP Jepang 2019 yang digelar di Twin Ring Motegi.

Ketika MotoGP 2019 masih menyisakan satu seri lagi, Fabio Quartararo bertengger di urutan keenam pada tabel klasemen sementara dengan meraih total 172 poin.

Torehan itu mampu membawanya berada satu peringkat lebih baik dari pembalap ternama tim Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi.

Baca Juga: Rafael Nadal Kantongi Hal Positif di Balik Kekalahan dari Zverev

Bicara soal raihan poin, pencapaian Quartararo ternyata bukan yang terbaik di antara pembalap lain yang pernah membela tim satelit Yamaha.

Sejak era MotoGP dimulai, ada tiga pembalap yang mencatatkan poin lebih banyak daripada Quartararo ketika menjadi pembalap tim "kedua" pabrikan asal Iwata itu.

Salah satu di antaranya adalah Andrea Dovizioso.

Sebelum berseragam Ducati, Andrea Dovizioso menjadi rider satelit Yamaha di bawah panji Monster Yamaha Tech 3 pada musim 2012 bersama Cal Crutchlow.

Baca Juga: Soal Mobil Baru F1, Daniel Ricciardo Masa Bodoh Bakal Lebih Lambat

Kegarangan Fabio Quartarao pada musim ini masih kalah jika dibandingkan dengan Andrea Dovizioso yang juga enam kali naik podium pada musim tersebut.

Rider berkebangsaan Italia itu mampu mengemas 218 poin pada akhir musim 2012 dan berhasil mengantarkannya menduduki peringkat keempat.

Kemampuan Dovizioso untuk tampil konsisten menjadi salah satu faktor yang membuatnya mampu meraih poin-poin tersebut.

Dovizioso nyaris tak pernah absen finis di posisi 10 besar. Dia hanya mengalami kesialan tatkala mengaspal di Sirkuit Silverstone, Inggris dengan berada di urutan ke-19.

Baca Juga: Sukses Besar di Bandung, Pocari Sweat Run Siap Ekspansi ke Solo pada 2020

Tak hanya kalah dari Dovizioso, torehan poin Quartararo juga belum bisa menyamai capaian milik Cal Cruthlow dan Ben Spies.

Crutchlow mampu mengumpulkan 188 poin sepanjang melakoni seluruh seri balapan pada musim 2013 bersama tim Monster Yamaha Tech3.

Sementara Ben Spies membukukan total 176 poin bersama Tech 3 untuk bertengger di peringkat keenam pada klasemen akhir MotoGP 2010.

Fabio Quartararo masih berpeluang untuk melewati Cal Cruthlow dan Ben Spies andai finis di posisi podium seri pamungkas MotoGP Valencia 2019.

Baca Juga: Trial Game Asphalt Malang 2019 - Komunitas dan Rider Asing Ikut Unjuk Gigi

Dengan minimal tambahan 16 poin, Quartararo setidaknya akan menyamai perolehan poin Crutchlow dan melewati rekor Ben Spies.

Meski begitu, perlu diketahui bahwa MotoGP pada musim 2010-2013 hanya berlangsung selama 18 seri atau satu seri lebih sedikit daripada musim ini.

Seri terakhir MotoGP 2019 dijadwalkan akan berlangsung pada akhir pekan ini, tepatnya 15-17 November di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.

Baca Juga: Sean Gelael Temui Anies Baswedan untuk Bahas Jakarta E-Prix