Penyesalan Valentino Rossi di Balik Rencana Gabung Petronas Yamaha SRT

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 25 September 2020 | 14:41 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, berbicara dengan kepala krunya, David Munoz, di sela-sela sesi tes menjelang seri balap perdana MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 15 Juli 2020. (YAMAHA MOTOR RACING SRL)

Valentino Rossi kecewa karena tidak bisa memboyong seluruh mekaniknya.

Menentukan anggota kru memang menjadi salah satu alasan negosiasi Valentino Rossi dengan Petronas Yamaha SRT sempat berjalan alot.

Valentino Rossi ingin mempertahankan sebanyak mungkin mekaniknya, sama seperti apa yang sebelumnya dilakukan ketika dia pindah ke tim lain.

Di sisi lain, Petronas SRT tak mau melakukan perombakan total. Mereka enggan mengorbankan proyek jangka panjang demi pembalap dengan kontrak berdurasi singkat.

Baca Juga: MotoGP Catalunya 2020 - Belum Balapan, Pembalap Cedera Usai Terpeleset di Stan Tes Covid-19

Seperti diungkapkan Manajer Tim Wilco Zeeleberg dalam interviu dengan Motorsport, Petronas Yamaha SRT-lah yang mendapatkan wewenang untuk itu.

Rossi dikabarkan hanya akan membawa tiga personel ke garasi Petronas yaitu kepala kru David Munoz, juru telemetri Matteo Flamigni, dan pelatih Idalio Gavira.

Dari ketiga nama tersebut, hanya Matteo Flamigni yang merupakan wajah lama di garasi Rossi.

Flamigni menjadi satu dari empat kru Rossi yang sudah mengabdi selama satu dekade lebih. Tiga nama lainnya adalah Brent Stephens, Alex Briggs, dan Bernard Ansiau.

Baca Juga: Jika Valentino Rossi Gabung Petronas SRT, Tim Mekaniknya yang Setia Bisa Bubar