Perasaan Khabib Nurmagomedov Pertama Kali Tidak Didampingi Ayahnya pada UFC 254

By Delia Mustikasari - Kamis, 22 Oktober 2020 | 11:10 WIB
Abdulmanap Nurmagomedov (atas) dan Khabib Nurmagomedov (bawah) saat keduanya berlatih bersama. (TWITTER.COM/DANAWHITE)

BOLASPORT.COM - Petarung UFC asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, tidak akan didampingi lagi ayahnya pada UFC 254 melawan Justin Gaethje (Amerika Serikat), 25 Oktober nanti.

Pelatih Khabib Nurmagomedov, Javier Mendez, tidak tahu apa yang diharapkan ketika dia terbang dari San Jose, California, pada 10 September, menuju Dubai.

Javier Mendez telah menjadi pelatih kepala juara kelas ringan UFC yang tak terkalahkan, Khabib Nurmagomedov sejak 2012.

Baca Juga: Khabib Bisa Puncaki Pound-for-Pound jika Habisi Gaethje di UFC 254

Tetapi, alam beberapa minggu sebelum keberangkatan Mendez ke Dubai pada September - untuk memulai latihan untuk mempertahankan gelar melawan Justin Gaethje di UFC 254, keduanya hampir tidak berbicara.

Mereka tidak membahas topik yang bergema di seluruh dunia MMA yakni kematian ayah Nurmagomedov, Abdulmanap, yang meninggal pada Juli karena komplikasi jantung yang diperburuk oleh virus corona.

"Saya tidak tahu apa yang diharapkan darinya. Saya pikir mungkin ada cukup waktu baginya untuk berduka sebelum menjalani pemusatan latihan," kata Mendez dilansir BolaSport.com dari ESPN.

"Saya berpikir kami akan berpelukan erat dan melanjutkan pekerjaan seperti biasa, tetapi saya benar-benar tidak tahu. Kami tidak membicarakan apa-apa. Hanya, 'Ayo mulai'," ucap Mendez.

Seluruh komunitas MMA berduka atas kehilangan Abdulmanap. Dia tidak hanya bertanggung jawab atas rekor 28-0 putranya.'

Namun, dia juga menjadi alasan mengapa banyak orang lain yang bertarung di luar Dagestan berhasil mencapai UFC, termasuk Islam Makhachev, Tagir Ulanbekov, Rustam Khabilov, Umar Nurmagomedov, dan Abubakar Nurmagomedov.

Ikatan antara Khabib dan ayahnya jauh melampaui olahraga. Dia secara konsisten menyebut ayahnya sebagai sahabatnya.

Setelah Khabib mempertahankan gelarnya di UFC 242 tahun lalu, seorang reporter menanyakan nasehat apa yang akan ia sampaikan kepada jutaan penggemar mudanya di seluruh dunia. Dia menjawab, '' Hormati orang tuamu. ''

Baca Juga: UFC 254 - Khabib Ungkap Lawan yang Ingin Dihadapi Setelah Gaethje

"Hubungan di antara mereka adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat," kata manajer Nurmagomedov, Ali Abdelaziz.

"Itu membuat saya berpikir, 'Wow, ini adalah hubungan yang saya butuhkan dengan putra saya sendiri."

Khabib tidak membuat komentar publik segera setelah kematian ayahnya. Dia tidak mengunggah apa pun ke media sosial selama beberapa minggu.

Ketika dia muncul kembali, itu dalam bentuk penghormatan kepada ayahnya di Instagram, Khabub mengakhiri unggahan dengan kata-kata dari Al Quran.

"Tuhanku, kasihanilah mereka karena mereka membesarkan saya (ketika saya) kecil."

Kurang dari satu minggu kemudian, Khabib membuat unggahan kedua di Instagram.  "Pelatihan berlanjut." Perebutan gelar melawan Gaethje diumumkan kemudian hari itu.

"Saya tidak pernah bertanya kepadanya tentang pertarungan selama waktu itu, dan UFC tidak pernah menanyakan kapan dia akan kembali," kata Abdelaziz.

"Mereka sangat hormat dan saya hanya ingin berada di sana untuknya secara emosional. Saya pikir hari demi hari, dia mengerti ini adalah sesuatu yang ingin dia lakukan. Dia memiliki nama keluarga untuk dibawa dan warisannya melekat pada warisan ayahnya," ucap Abdelaziz.

"Suatu hari, dia menelepon dan berkata, 'Saya akan bertarung.' Dan itu dia. "

Salah satu kemenangan terpenting dalam karier Khabib terjadi 13 bulan lalu di Abu Dhabi ketika ia mengalahkan juara sementara Dustin Poirier pada UFC 242.

Baca Juga: Marc Marquez Masih Absen Balapan karena Jalani Operasi Ketiga?

Ketika Khabib membayangkan berjalan ke Okagon tanpa ayahnya di Abu Dhabi, dia mengakui bahwa dia tidak tahu bagaimana perasaannya.

"Siapa yang tahu bagaimana saya nanti, bagaimana perasaan saya di dalam Oktagon. Tidak ada yang tahu," kata Khabib.

"Secara fisik, saya merasa hebat. Secara mental, saya juga merasa hebat. Tetapi, ini pertama kalinya saya akan mengalami situasi sulit ketika saya pergi ke Oktagon. Tidak ada yang tahu," ujar pria 32 tahun itu.

Namun, satu hal yang akan dimiliki Khabub adalah apa yang dia dan Mendez sebut sebagai "Rencana Ayah" yang pada dasarnya adalah semua yang diajarkan ayahnya tentang pertarungan di lapangan.

"Satu-satunya saat dia benar-benar bertarung seperti yang saya inginkan adalah saat ayahnya hadir," kata Mendez.

"Satu-satunya hal yang benar-benar kami bicarakan menyangkut ayahnya, mengikuti rencana ayahnya karena 95 persen dari apa yang Khabib lakukan adalah pengetahuan yang dia dapatkan dari ayahnya," tutur Mendez.

Pada 2019, Nurmagomedov membagi kampnya untuk UFC 242 antara Akademi Kickboxing Amerika San Jose dan Dubai.

Kali ini karena kekhawatiran seputar COVID-19 di Amerika Serikat, ia tidak berlatih di AKA untuk pertama kalinya dalam karier UFC-nya dan telah melakukan semua persiapannya di Dubai.

Beberapa pekerjaan kamp yang paling penting terjadi di Kompleks Olahraga Nas yang luas, yang melengkapi gimnasium dengan Octagon ukuran penuh.

Di sini Khabib berdebat saat para pelatihnya memandang dari kursi yang diatur di pinggir Oktagon. Di sinilah ayahnya terutama menjalankan latihan pada 2019.

"Ayahnya tidak terlalu vokal. Saya mungkin lebih vokal daripada ayahnya, tetapi dia sangat perhatian. Dia memastikan semua orang disiplin," kata Mendez.