Paolo Ciabatti: Dibanding Yamaha, Jadi 'Rookie' di Ducati Lebih Susah

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 8 Januari 2021 | 11:50 WIB
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti (twitter.com/pciabatti)

Baca Juga: Valentino Rossi Akui Perlu Perbaiki Diri Agar Bisa Bersaing di MotoGP

Selama menjalani MotoGP 2019, pencapaian terbaik Francesco Bagnaia ialah finis di urutan ke-7 pada balapan MotoGP Austria.

Sementara itu, Fabio Quartararo kerap terlibat duel sengit dengan pembalap andalan Repsol Honda, Marc Marquez, untuk memenangi balapan.

Musim lalu, Bagnaia sebetulnya menunjukkan potensi yang bagus saat menjalani balapan perdana MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol.

Pada balapan MotoGP Spanyol 2020, Pecco mampu finis di peringkat ke-7.

Akan tetapi, setelah itu, nasib sial menghampiri Bagnaia.

MOTOGP.COM
Pembalap Pramac Racing, Francesco Bagnaia.

Dimulai dengan insiden mesin rusak yang memaksa dia membukukan hasil gagal finis pertama pada MotoGP 2020, periode kelam Bagnaia berlanjut dengan kecelakaan di Brno (Republik Ceska) yang membuat dia harus absen pada tiga balapan.

"Lima pekan setelah operasi kaki bagian bawah, dia kembali di Misano dan finis di urutan kedua untuk kali pertama dalam karier MotoGP-nya," tutur Paolo Ciabatti.

"Sepekan kemudian, dia mengalami crash saat sedang memimpin. Namun, tetap saja, Anda bisa mengatakan bahwa awal musim Pecco sebetulnya fantastis."