Kisah Liverpool di Liga Champions Belum Usai, Masih Ada Semangat Istanbul yang Menghidupkan

By Adi Nugroho - Sabtu, 10 April 2021 | 20:15 WIB
Momen Liverpool melakukan bus parade untuk merayakan gelar Liga Champions yang mereka raih pada musim 2018-2019. (TWITTER.COM/THEANFIELDWRAP)

Dalglish pun percaya hal tersebut akan mendorong pemain Liverpool untuk bekerja keras agar mendapat akhir yang manis seperti tahun 2005 silam meski tahu Real Madrid tidak akan mudah ditaklukkan dalam leg kedua nanti.

"Kami tertinggal 1-3 di perempat final Liga Champions, dan akan menghadapi Real Madrid lagi Rabu depan," tutur Dalglish seperti dikutip BolaSport.com dari Football365.

"Final dimainkan di Stadion Ataturk yang merupakan stadion tempat kami mengalahkan AC Milan melalui adu penalti, jadi mungkin romansa belum mati dan musim buruk akan berakhir bahagia."

"Saya pikir apa yang akan membuatnya lebih sulit (daripada pertandingan Barcelona) adalah bahwa Real tim yang lebih baik daripada Barcelona."

Baca Juga: Liverpool Kalah Melulu di Kandang, Juergen Klopp Sebut Tak Ada Fan sebagai Alasan

"Barcelona menang 3-0 di Camp Nou dan mereka melewatkan seorang penembak di menit-menit akhir dengan tendangan terakhir pertandingan."

"Anda pada saat itu berpikir, 'itu bisa memberi kami kesempatan'."

"Namun, tidak bisa langsung seperti itu. Real Madrid memiliki tim pertahanan yang lebih baik meskipun harus melakukan perubahan (di leg pertama), Sergio Ramos tidak bermain dan mereka menggantinya dengan pemain lain."

"Mereka adalah tim yang jauh lebih baik daripada Barcelona dulu," kata Dalglish menambahkan.