Menpora Beberkan Kronologi Hukuman dari Badan Anti-doping Dunia bagi Indonesia

By Fauzi Handoko Arif - Jumat, 8 Oktober 2021 | 21:40 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 12 September 2021. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

"Pemerintah punya komitmen untuk mematuhi semua rule yang sudah disepakati, tetapi kami juga menjelaskan tentang kendala yang kami hadapi di dalam negeri sendiri," beber Zainudin.

"Kita tidak menyangka bahwa pada bulan Maret (2020) kita terkena COVID-10 bahkan itu berkepanjangan sampai sekarang, sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan olahraga yang bisa kita jadikan sample untuk anti-doping pada saat pelaksanaan kegiatan itu," imbuhnya lagi.

Zainudin mengatakan tidak khawatir dengan pemenuhan target sampel karena adanya Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun ini.

Menurut pria 59 tahun itu, PON bisa sekaligus menjadi ajang bagi Indonesia untuk mengumpulkan sampel untuk diserahkan ke WADA.

"Dari PON ini kita bisa banyak dapat sampel dan apa yang sudah direncanakan itu Insyaalah akan terpenuhi," jelas Zainudin.

"Jadi 2020 dan 2021 samplenya itu lebih ya dan kita mudah-mudahan akan bisa tercapai."

"Kalau ini clear 2021 ini bisa dipenuhi dengan sampel-sampel doping atau anti-doping yang diambil dari pelaksanaan PON, apalagi banyak ya, banyak nomor pertandingan, banyak sample yang diambil," tambahnya.

Baca Juga: Mario Aji Dapat Wildcard di Moto3, Bakal Ada 2 Pembalap Indonesia dalam 1 Tim