Pelajaran dari Perginya Carlos Fortes: Liga 1 Harus Sinkron dengan Kalender Sepak Bola Dunia

By Najmul Ula - Rabu, 31 Januari 2024 | 22:30 WIB
Pemain PSIS Semarang, Carlos Manuel Dos Santos Fortes (Fortes), Setelah Mencetak Gol Ke Gawang Persikabo 1973 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat (20/10/2023). (TOMMY NICOLAS/BOLASPORTCOM)

"Seperti yang kita tahu banyak pemain yang baru selesai di liga negara lain (terutama Eropa)," jelas Ganesha pada Juni.

"Sedangkan di Indonesia (latihan) pramusim sudah dilakukan sehingga saat ini belum memungkinkan untuk pemain rekrutan bisa langsung gabung sejak pramusim, sebab, mereka butuh (libur) off season," ujarnya.

Pada awal musim, klub Indonesia kesulitan merekrut pemain incaran dari Eropa karena mereka baru saja menuntaskan musim.

Pada pertengahan musim, klub Indonesia terancam digembosi klub asing karena perbedaan periode bursa transfer.

Fortes hanya satu contoh. Andai saja David da Silva, Stefano Lilipaly, atau Elias Dolah direkrut mengikuti langkah Fortes, gembos sudah klub-klub papan atas negeri ini.

Situasi ini mirip dengan yang terjadi di Liga Inggris pada 2018-2019.

Otoritas Premier League sempat mengambil kebijakan menutup bursa transfer musim panas lebih dini pada awal Agustus.

Dampaknya, klub Inggris rawan dilemahkan oleh klub Eropa lain yang periode transfernya berlangsung hingga akhir Agustus.

“Saya hanya berpikir itu (bursa transfer di tiap negara) harus ditutup pada waktu yang sama,” ujar Juergen Klopp pada Agustus 2019.

“Ketika mereka bicara tentang ‘Ayo kita selesaikan sebelum musim dimulai sehingga semua orang tahu skuad finalnya’, itu adalah ide bagus. Tapi ketika yang lain (liga-liga Eropa) tidak mengikuti, maka itu menjadi omong kosong.”