Pensiunnya Marcus Fernaldi Gideon dan Warisan Semangat Juang yang Sayangnya Mulai Luntur

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 9 Maret 2024 | 15:00 WIB
Marcus Fernaldi Gideon, berpose dengan jersi tim Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020. (BADMINTON INDONESIA)

Sektor ganda putra yang tadinya menjadi andalan pun turut mengalami krisis dengan hanya ada satu gelar yang diraih dalam 12 bulan terakhir!

Pekan ini, tren negatif masih terjadi. Hanya satu wakil di semifinal French Open dari 13 yang berangkat ke turnamen World Tour Super 750 itu.

Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI yang baru, Ricky Soebagdja, mengeluarkan unek-uneknya.

"Saya sangat kecewa dengan beberapa pemain karena dengan persiapan yang baik tapi penampilannya tidak maksimal," katanya dalam siaran pers dari PBSI.

"Semestinya ini tidak terjadi. Kendalanya yang paling kentara adalah daya juang di lapangan yang sangat kurang. Jiwa tidak mau kalah, jatuh bangun di lapangan tidak diperlihatkan."

"Padahal itu yang kami harapkan karena secara persiapan sudah maksimal."

Ricky yakin para pemain punya kemampuan teknis yang mumpuni. Analis Performa Tim Ad Hoc Olimpiade Paris, Nanang Himawan Kusuma, malah mencatat adanya peningkatan.

Akan tetapi, masalah non-teknis ini masih belum ketahuan penyebabnya serta solusinya.

"Saya mendapat laporan dari pak Nanang Kusuma sebagai performa analisis bahwa teknis dan fisik anak-anak ada peningkatan," ucap Ricky yang juga mantan jawara ganda putra.

"Contoh dari ganda putra Leo/Daniel dan Bagas/Fikri, kemampuannya belum keluar semua, main juga belum capek, harusnya mereka bisa memberikan performa yang lebih baik."

"Bagaimana atlet dan pelatih saat bertanding bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi."

"Atlet bisa cepat mencari solusi dan pola untuk keluar dari tekanan, pelatih pun harus bisa memberikan motivasi dan arahan yang tepat dan cepat saat terjadi kebuntuan."

"Di luar lapangan, yang paling penting adalah komitmen dan fokus mereka untuk mengejar poin dan prestasi. Yang lain itu harusnya nomor sekian."

"Saya ingin keterbukaan jadi apa yang menjadi kurang bisa disampaikan ke tim pendukung untuk di-support baik ke atlet ataupun pelatih."

"Dengan waktu yang sempit menuju All England, saya harap semua bisa memperbaiki lagi penampilannya," ucapnya dengan tegas.

Baca Juga: Ini Alasan PBSI Belum Bisa Pastikan Raihan Medali Bulu Tangkis pada Olimpiade Paris 2024