Tapi, bek yang akrab disapa Leo tersebut sampai kini belum jua mampu menjustifikasi bahwa dirinya berharga sama dengan gelar juara.
Benar bahwa aura kepemimpinan kental terasa ketika Bonucci berdebat dengan Ciro Immobile seusai laga Lazio vs Milan (4-1).
Sang bek disebut marah karena Immobile tak menunjukkan respek lantaran mencoba melepas pallonetto (tendangan cungkil) dari tengah lapangan.
Bonucci pula yang menentukan siapa penendang penalti pertama Milan saat melawan SPAL (2-0). Akan tetapi, Leo belum mampu menjadi pemimpin yang baik dalam aspek teknis.
Rapor defensif Milan merah. Sampai pekan keenam Gianluigi Donnarumma sudah delapan kali memungut bola dari gawangnya.
(Baca Juga: Shinji Kagawa, Ekspatriat Jepang Tersubur di Liga Jerman Sepanjang Masa)
Padahal dalam enam kesempatan itu, Gigio selalu dibentengi Bonucci, yang tak pernah sekali pun diganti. Jumlah kemasukan Milan bahkan lebih buruk dari musim lalu.
Pada periode serupa, I Rossoneri 2016/17, yang mengandalkan duet palang pintu Gabriel Paletta-Alessio Romagnoli, baru enam kali kebobolan.
Kontan Bonucci dipersalahkan atas koordinasi lini belakang Milan yang berantakan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.805 |
Komentar