Semasa muda, Vincenzo Montella sering membawakan tas Eusebio Di Francesco. Posisi L'Aeroplanino lagi-lagi inferior di mata sang senior.
Penulis: Sem Bagaskara
Montella (43 tahun) dan Di Francesco (48) samasama mengawali karier sebagai pesepak bola di Empoli.
"Vincenzo membangun karier yang bagus. Saat masih muda, ia biasa membawakan tas saya," kata Di Francesco.
Sahabat lama itu kembali bertautan pada pekan ketujuh Serie A 2017/18. Montella memegang kendali AC Milan, sementara EDF meracik strategi AS Roma.
Montella sedang disorot seiring performa pas-pasan Milan. Kendati bermodal skuat mahal, I Rossoneri tak pernah tampil meyakinkan.
Kekalahan 0-2 dari Sampdoria pekan lalu kian menyudutkan Montella dan anak asuhnya. Leonardo Bonucci, yang menjabat kapten dan dianggap sebagai simbol kesuksesan manuver transfer Milan, malah tampil kedodoran.
Juventus sempat disebut memberikan trofi Serie A secara cuma-cuma kepada Milan saat menjual Bonucci pada Juli silam.
Tapi, bek yang akrab disapa Leo tersebut sampai kini belum jua mampu menjustifikasi bahwa dirinya berharga sama dengan gelar juara.
Benar bahwa aura kepemimpinan kental terasa ketika Bonucci berdebat dengan Ciro Immobile seusai laga Lazio vs Milan (4-1).
Sang bek disebut marah karena Immobile tak menunjukkan respek lantaran mencoba melepas pallonetto (tendangan cungkil) dari tengah lapangan.
Bonucci pula yang menentukan siapa penendang penalti pertama Milan saat melawan SPAL (2-0). Akan tetapi, Leo belum mampu menjadi pemimpin yang baik dalam aspek teknis.
Rapor defensif Milan merah. Sampai pekan keenam Gianluigi Donnarumma sudah delapan kali memungut bola dari gawangnya.
Padahal dalam enam kesempatan itu, Gigio selalu dibentengi Bonucci, yang tak pernah sekali pun diganti. Jumlah kemasukan Milan bahkan lebih buruk dari musim lalu.
Pada periode serupa, I Rossoneri 2016/17, yang mengandalkan duet palang pintu Gabriel Paletta-Alessio Romagnoli, baru enam kali kebobolan.
Kontan Bonucci dipersalahkan atas koordinasi lini belakang Milan yang berantakan.
"Ketika memilih Milan, saya tahu bakal ada pasang-surut. Namun, saya tak merasa sebagai kambing hitam," kata Bonucci.
"Berada dalam posisi dipertanyakan justru menyalakan api dalam diri saya untuk segera keluar dari masalah dan memberikan 100 persen kemampuan," tutur Bonucci menambahkan.
Reaksi
Reaksi adalah kata kuncinya. Milan asuhan Montella memang sangat payah soal perihal satu ini.
Kekalahan dari Lazio (1-4) dan Sampdoria (0-2) disebut terjadi karena Milan tak bisa merespons situasi.
Sejak dilatih Montella, I Rossoneri telah 19 kali berada dalam posisi tertinggal di pentas Serie A.
Dalam 19 situasi tersebut hanya sekali pasukan Montella membalikkan keadaan, tepatnya dalam laga kontra Crotone (2-1), 4 Desember tahun lalu.
Sebanyak 18 laga sisa berujung dengan enam skor imbang dan 12 kekalahan. Alamat buruk jika Milan tak segera memperbaiki kecenderungan tadi.
Pasalnya, Roma asuhan Di Francesco sedang mempertontonkan agresivitas kelas wahid.
Terlihat mudah bagi Roma untuk berada dalam posisi memimpin.
Ketika membabat Verona (3-0), Benevento (4-0), dan Udinese (3-1), I Lupi senantiasa bisa bikin minimal dua gol pada babak pertama.
Kecepatan Diego Perotti dan Stephan El Shaarawy plus ketajaman Edin Dzeko bakal menjadi tes mahaberat bagi Bonucci dkk.
Inferioritas Milan atas Roma bakal semakin terlihat jika menilik rekor pertemuan terkini. I Rossoneri hanya sekali menang dalam 10 duel terakhir versus Il Lupi.
Montella juga menyimpan catatan buruk. Dalam 11 kesempatan bertemu Roma sebagai pelatih, rapor L'Aeroplanino adalah tiga imbang dan delapan kekalahan.
Pertanda bahwa Montella akan kembali inferior di mata Di Francesco?
PRAKIRAAN FORMASI
AC MILAN (3-5-1-1): 99-Donnarumma (K); 19-Bonucci; 13-Romagnoli; 17-Zapata (B); 20-Abate, 79-Kessie, 21-Biglia, 5-Bonaventura, 68-Rodriguez (G); 8-Suso (Gs); 7-Kalinic (P)
AS ROMA (4-3-3): 1-Alisson (K); 44-Manolas, 11-Kolarov, 20-Fazio, 24-Florenzi (B); 4-Nainggolan, 4-De Rossi, 8-Perotti (G); 6-Strootman, 92-El Shaarawy, 9-Dzeko (P).
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.805 |
Komentar