Dari Piala Presiden untuk Rakyat Indonesia

By Ferril Dennys Sitorus - Rabu, 7 Februari 2018 | 06:24 WIB
Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman saat mengawal timnya bertanding. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Djanur gagal mempertahankan gelar juara pada Piala Presiden 2017. Saat itu, langkah Persib dihentikan oleh Pusamania Borneo FC pada babak semifinal. Tim berjulukan Pesut Etam tersebut menyingkirkan Persib setelah menang adu penalti.

Kedua tim harus melakoni adu penalti lantara imbang dengan agregat 3-3.

Sama halnya dengan edisi sebelumnya, final Piala Presiden 2017 kembali mempertemukan dua pelatih lokal yakni Aji Santoso dan Ricky Nelson.

Dengan segudang pengalaman yang dimiliki, Aji berhasil mengangkat piala yang terbuat dari kayu itu. Dia berhasil membawa singo Edan menjadi juara setelah mengalahkan Borneo FC dengan skor telak 5-1.


Selebrasi skuat Arema FC seusai prosesi penyerahan piala juara Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (12/3/2017).(FERNANDO RANDY/BOLA/JUARA.NET)

Duel pelatih lokal di babak final berpeluang terjadi pada Piala Presiden 2018. Demi lolos ke partai puncak, Djanur terlebih dulu harus menyingkirkan Persija Jakarta.

Laga antara kedua tim digelar di Stadion Manahan, Solo, pada 10 dan 12 Februari.

Djanur jelas lebih berpengalaman membawa tim ke semifinal ketimbang Teco. Persija untuk kali pertama lolos ke babak semifinal. Pada dua edisi Piala Presiden sebelumnya, Persija selalu tersingkir di babak penyisihan.

Sementara Djanur sudah tiga kali berhasil membawa tim lolos ke semifinal. Djanur menorehkan catatan apik saat mengantarkan PSMS ke semifinal. 

Dia berhasil mengalahkan pelatih asing berkualitas yakni Robert Rene Alberts (PSM Makassar), Mario Gomez (Persib Bandung), dan Angel Alfredo (Persebaya).

Kemenangan Djanur atas Persib dengan skor 2-0 tentunya sangat berkesan mengingat dia seakan membuktikan masih berkualitas setelah didepak tim berjulukan Maung Bandung itu pada awal musim Liga 1 2017.