Chicarron, Piala Presiden 2018, dan Standar Baru Sepak Bola Indonesia

By Andrew Sihombing - Sabtu, 10 Februari 2018 | 16:48 WIB
Ketua Steering Commitee [SC] Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, menyaksikan laga babak 8 Besar Piala Presiden 2018 antara Mitra Kukar melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (04/02/2018) sore. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Perlihatkan pertandingan perempat final Piala Presiden 2018 kepada siapa pun – silakan pilih yang mana saja dari keempat laga babak 8 besar – dan niscaya orang tersebut akan terkesima dengan mutu sepak bola Indonesia.

Pembaca, pernahkah Anda menonton film animasi Coco (2017), yang diproduksi Pixar Animation Studios?

Salah satu adegan dalam film tersebut adalah ketika Miguel Rivera dan Papa Hector bertandang ke kediaman Chicarron di dunia arwah.

Dalam film tersebut, tokoh figuran bernama Chicarron ini dikisahkan dengan cara yang begitu dramatis dan sendu.

(Baca Juga: Eksklusif Andik Vermansah - Pengakuan soal Persija, Persib, Azrul Ananda, dan Uang 750 Juta)

Selepas mendengarkan papa Hector bernyanyi, Chicarron yang berbaring di hammock tuanya menarik topi butut dari atas kepala, meletakkannya di dada, dan menutup mata sebelum tubuhnya berubah menjadi semacam berkas sinar dan lenyap bak debu tertiup angin.

Roh Chicarron disebut mengalami kematian terakhir karena tak ada seorang pun di dunia manusia yang masih mengingatnya.

Ke mana Chicarron pergi? Tak ada seorang pun yang tahu.

Pembaca tak terlalu ingat dengan tokoh Chicaron maupun adegan di atas?

Tak mengapa, toh memang demikian hakikat Chicarron, yakni terlupakan.