Chicarron, Piala Presiden 2018, dan Standar Baru Sepak Bola Indonesia

By Andrew Sihombing - Sabtu, 10 Februari 2018 | 16:48 WIB
Ketua Steering Commitee [SC] Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, menyaksikan laga babak 8 Besar Piala Presiden 2018 antara Mitra Kukar melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (04/02/2018) sore. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Jasuk, panggilan Jajang Sukmara, maupun Juki, sapaan Amarzukih, seakan menolak disebut habis dan menjelma sebagai pilar utama kesuksesan mengejutkan PSMS menembus semifinal.

Lihat juga aksi Bambang Pamungkas.

Pemain yang akan berusia 38 tahun pada 10 Juni mendatang itu juga tak sudi lenyap dari panggung bal-balan nasional.

Di tengah kekaguman publik terhadap striker baru Persija, Marko Simic, Bambang Pamungkas mengingatkan kembali penikmat sepak bola nasional soal ketajaman dan kelasnya lewat torehan gol ke gawang PSPS Riau dan Mitra Kukar.

(Baca Juga: Inilah Alasan Marko Simic Meniru Selebrasi Bambang Pamungkas)

Perjuangan untuk bangkit dari ‘kematian’ itu bukan cuma dominasi para pilar senior.

Ada pula kisah Syahrian Abimanyu, gelandang yang baru berusia 18 tahun itu, bersama Sriwijaya FC.

Menjelang musim 2018, Laskar Wong Kito menjadi perbincangan hangat selepas perombakan besar-besaran yang dilakukan manajemen.

Pelatih sekaliber Rahmad Darmawan didatangkan untuk menebus kegagalan di Liga 1 2017.

Begitu pula pemain bintang semacam Adam Alis, Makan Konate, Esteban Vizcarra, Bio Paulin, hingga Pemain Terbaik Piala AFC 2017, Manuchekhr Dzhalilov.