Pentingnya Membaca Ruang dalam Arena ONE Championship di Mata Atlet Indonesia

By Septian Tambunan - Jumat, 8 November 2019 | 11:20 WIB
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Rudy Agustian (atas). (ONE CHAMPIONSHIP)

Ada atau tidaknya tali seperti arena tinju, memengaruhi bagaimana seorang atlet menerapkan ring control.

Baca Juga: VIDEO - Penyelamatan Bek Termahal Dunia Ke-8 Saat Jadi Kiper Dadakan Man City

"Saya pilih ring berbentuk oktagon jika ingin bermain lebih grappling dan saya pilih ring berbentuk bulat jika game plan lebih striking," kata Rudy Agustian seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.

"Alasan saya memilih antara ring atau cage, biasanya tergantung game plan saya."

"Mengapa demikian? Karena cage sangat menguntungkan untuk seorang grappler, karena bisa lebih memberi tekanan akibat tidak ada celah wall cage dibandingkan di ring," ucap atlet yang baru berlaga dalam ajang bertajuk ONE: Dawn of Valor lalu di Istora Senayan, Jakarta.

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Rudy Agustian (kiri).

Seorang yang memiliki dasar grappling tentu akan mengincar bantingan ketika berlaga dan menurut Rudy, cage adalah arena yang cocok untuk mengakomodasi teknik mereka.

"Hal ini memungkinkan situasi lebih maksimal untuk menekan dan mencari takedown, selain juga mengontrol lawan hingga terpojok di wall cage," ujar Rudy Agustian.

"Sebagai striker, jika yang akan dilawan grappler, maka saya akan lebih nyaman di ring."