Lahirnya Bad Messi: Versi Kasar Lionel Messi Makin Mirip Maradona, Makin Dicintai Argentina

By Beri Bagja - Minggu, 18 Desember 2022 | 11:55 WIB
Mural Lionel Messi dan Diego Maradona ditampilkan di Buenos Aires (16/12/2022) jelang final Piala Dunia 2022 antara timnas Argentina vs Prancis. (LUIS ROBAYO/AFP)

Saat diajukan pertanyaan seperti Maradona soal apakah dirinya pemain terbaik di dunia, Messi menjawab, "Jangan membicarakan saya sebagai pemain terbaik".

Sifat merendah memang baik, tetapi itulah yang membuat publik Argentina menilai Messi tak punya wibawa dan tingkat kepercayaan diri seperti Maradona, padahal mereka sama-sama diberkahi skill luar biasa.

Bisa jadi sikap tersebut dianggap pengingkaran atas talenta spesial yang dianugerahkan kepada Messi.

Karena berbagai pertentangan itu, wajar apabila segelintir warga Argentina barangkali tidak menyayangi Messi seperti mereka memuja Maradona.

Paradoks yang rumit ini pun mengantar Lionel Messi ke deretan kegagalan demi kegagalan, diwarnai momen takluk pada partai puncak Piala Dunia 2014 serta Copa America 2007, 2015, dan 2016.

ADRIAN DENNIS/AFP
Lionel Messi (kanan) dihibur oleh Bastian Schweinsteiger usai timnas Argentina dikalahkan Jerman pada final Piala Dunia 2014 di Rio de Janeiro (13/7/2014).

Tapi itu dulu. Semakin bertambah usia, Messi makin menyadari posisi dan potensi sebenarnya dalam diri. Dia pun mengakui sekarang lebih fokus untuk melihat sisi lain dari permainannya.

Seperti kata Aristoteles, mengenal diri sendiri adalah awal dari semua kebijaksanaan, Messi bak benar-benar sudah menemukan esensi sebenarnya menjadi pesepak bola Argentina seiring bertambahnya usia.

"Saya sempat diminta untuk bermain bagi Spanyol, tapi saya selalu mengatakan bahwa saya ingin bermain untuk Argentina saya, karena saya mencintai Argentina dan itu adalah satu-satunya seragam yang saya ingin pakai," tegasnya beberapa tahun lalu.

Esensi itu terwakilkan dari aksi-aksinya, perubahan cara bermain, visi, sikap, gestur, serta kepemimpinannya di lapangan. Berewok yang menggantung kian menambah kesan gahar.

Baca Juga: FINAL PIALA DUNIA 2022 - Bareng Argentina, Lionel Scaloni Pernah Tekuk Prancis di Partai Puncak Turnamen 

Dengan kembali ke akarnya sebagai orang Argentina, terbukti Messi secara bertahap mampu mengubur kegagalan-kegagalan masa lalu dengan sederet prestasi, mulai dari Copa America dan Finalissima sebagai bukti awal.

Lionel Messi memang tidak akan pernah menjadi Diego Maradona.

Tapi setidaknya, si putra daerah Rosario bakal menggenapkan segala perbandingan dengan sang legenda akbar lewat trofi paripurna di Piala Dunia 2022.