Keterbukaan, Romantisme, dan Gairah Sepak Bola pada Piala Presiden 2018

By Adif Setiyoko - Jumat, 16 Februari 2018 | 14:45 WIB
Cover Piala Presiden 2018. Turnamen ini diikuti 20 tim. (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

musim Piala Presiden 2018 kembali hadir. Ada banyak hal seru, menarik, dan tentunya bagus dalam turnamen yang mampu memaksimalkan gairah besar dalam mencintai sepak bola Tanah Air.

Pagelaran Piala Presiden edisi ketiga ini bagaikan panggung hiburan rakyat yang hadir di tengah-tengah kegilaan kolektif masyarakat Indonesia yang kecanduan kulit bundar.

Tentu, pagelaran ini menjadi salah satu pelega dahaga publik setelah Liga 1 musim 2017 berakhir.

Piala Presiden, yang sudah pelaksanaan ketiga, memiliki poin visi dan misi rumusan dari permintaan Presiden Joko Widodo sebagai penggagas turnamen pra-musim ini.

(Baca juga: Rapor Tiga Pemain Indonesia pada Pekan Pertama Liga Thailand 2018 - Hanya Satu yang Jadi Starter)

Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait pun mewujudkannya ke dalam pelaksanaan gelaran turnamen sepak bola dengan balutan pesta rakyat ini.

Ara, sapaan Maruarar, yang merupakan politisi dan juga anggota DPR ini memiliki peran penting sebagai eksekutor dalam mewujudkan wacana, ide, dan gagasan ajang ini, utamanya Piala Presiden 2018.


Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait menyampaikan laporan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), soal penyelenggaraan fase grup Piala Presiden di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/2/2018).(Dok Piala Presiden 2018)

Dari awal sejak kemunculan Piala Presiden 2015, yang merupakan edisi pertama, gagasan turnamen ini berawal dari keinginan Presiden Jokowi. 

Pria asal Solo itu ingin sepak bola Indonesia transparan, terutama soal keuangan.