Keterbukaan, Romantisme, dan Gairah Sepak Bola pada Piala Presiden 2018

By Adif Setiyoko - Jumat, 16 Februari 2018 | 14:45 WIB
Cover Piala Presiden 2018. Turnamen ini diikuti 20 tim. (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

Pria yang mencari rezeki dengan menjual jersey dan pernak-pernik klub ini mengaku senang dengan hasil penjualannya sejak bergulirnya partai perempat final Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan.

Kencono mengaku, hadirnya Piala Presiden 2018 ini turut membantu perekonomian keluarganya, pendapatan yang didapatkan bisa berlipat-lipat dari hari biasa.

“Saat perempat final yang berlangsung selama dua hari, Alhamdulillah jersey yang terjual bisa lebih dari 100 potong,” ujar Kencono, Sabtu (10/2/2018).

Bahkan, pria asal Nganjuk ini memastikan bahwa dia bakal berangkat ke Jakarta saat partai final Piala Presiden 2018 pada 17 Februari 2018.


Wagimin, pedagang asongan asal Sragen(CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM)

Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh pedagang asongan tahu dan kacang bernama Joko Slamet.

Pria berusia 43 tahun ini mengaku, sengaja datang ke Stadion Manahan untuk ikut menjemput rezeki di Piala Presiden 2018.

“Saya bersyukur dengan adanya Piala Presiden ini. Pendapatan saya dari berdagang asongan bisa naik sekitar 2-3 kali lipat dari hari biasa,” ujar pria yang biasa berjualan di kawasan Klaten ini.

Jadwal Pelaksanaan yang Tak Ideal

Sebagai sebuah turnamen pra-musim, Piala Presiden 2018 telah menentukan jadwal pelaksanaan dengan mengambil jarak dari berlangsungnya kompetisi Liga 1 musim 2018 dimulai.