UEFA Nations League, Inovasi atau Komersialisasi?

By Hardani Maulana - Senin, 10 September 2018 | 11:31 WIB
Suasana pembukaan UEFA Nations League antara Jerman vs Prancis (0-0) di Stadion Allianz, Jumat (7/9/2018). (HARDANI MAULANA/BOLASPORT. COM)

Inisiatif turnamen antarnegara Eropa ini sudah dimulai sejak era kepemimpinan Michel Platini di tahun 2011 dan diresmikan pada kongres UEFA 2014.

Banyak pro dan kontra timbul terhadap inovasi baru ala UEFA ini.

Media saat ini sibuk menjelaskan kepada khalayak bagaimana sistem kompetisi yang akan dilaksanakan dan apa pengaruhnya terhadap kompetisi utama Piala Eropa dan juga kualifikasinya.

Tentunya sudah banyak yang mulai paham soal empat kasta liga yang memberlakukan sistem promosi degradasi.

Serta pengaruhnya terhadap pot negara peserta kualifikasi Piala Eropa, dan jalur khusus yang disiapkan untuk lolos ke Piala Eropa dari kompetisi ini.

Namun, yang lebih menarik, apakah plus-minus dari terselenggaranya kompetisi baru ini?

Di media Jerman sendiri, pemangku kepentingan sepak bola juara dunia empat kali ini terbagi dalam dua kubu.

(Baca Juga: Timnas Italia Termuda dalam 42 Tahun, Bukti Revolusi Roberto Mancini)

Kubu DFB didukung juga pejabat tim nasional, yang tentunya menempatkan diri sejalan dengan asosiasi, sangat mendukung diselenggarakannya turnamen baru ini.

Sementara jajaran elite klub besar Bundesliga, seperti Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund, menyayangkan keputusan UEFA ini.