UEFA Nations League, Inovasi atau Komersialisasi?

By Hardani Maulana - Senin, 10 September 2018 | 11:31 WIB
Suasana pembukaan UEFA Nations League antara Jerman vs Prancis (0-0) di Stadion Allianz, Jumat (7/9/2018). (HARDANI MAULANA/BOLASPORT. COM)

Namun, entitas tertinggi sepak bola Eropa menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah hal utama dikarenakan sistem hak siar media akan sama seperti sebelumnya.

Faktanya, berdasarkan lansiran media, UEFA mendatangkan sekitar 2 miliar euro lewat pemasaran kompetisi baru ini.

Di Jerman, lembaga penyiaran publik ARD dan ZDF, yang juga merupakan pemegang hak siar di Piala Dunia beberapa bulan silam, sudah membeli hak siar UEFA Nations League hingga 2022.

Sebagai penikmat, tentu kehadiran turnamen ini melahirkan antusiasme segar.

Stadion di utara Kota Muenchen dipenuhi 67,485 pendukung dan tiket terjual habis.

Sebelum laga, saya mengira kemenangan tuan rumah akan terwujud diikuti keangkuhan ala Jerman lewat media dengan mengatakan juara dunia takluk di tangan mereka.

Hal itu urung terwujud. Walau timnas Jerman lebih mendominasi pertandingan, penampilan ciamik kiper Tim Ayam Jantan Alphonse Areola menjadi kunci.


Kiper Prancis, Alphonse Areola, melakukan penyelamatan dalam laga UEFA Nations League kontra Jerman di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Jerman pada 6 September 2018.(ODD ANDERSEN/AFP)

Alphonse Areola merupakan cadangan kiper utama timnas Prancis, Hugo Lloris,

Ia mampu menggagalkan beberapa peluang emas barisan depan asuhan Joachim Loew.

Meski hanya mendulang hasil seri 0-0, lewat salah satu akun sosial media partner sponsor tetap keluar pernyataan bahwa timnas Jerman bermain lebih baik dari juara dunia pada, hanya gol tidak tercipta.