UEFA Nations League, Inovasi atau Komersialisasi?

By Hardani Maulana - Senin, 10 September 2018 | 11:31 WIB
Suasana pembukaan UEFA Nations League antara Jerman vs Prancis (0-0) di Stadion Allianz, Jumat (7/9/2018). (HARDANI MAULANA/BOLASPORT. COM)

Mereka menganggap kompetisi yang ada sudah cukup banyak.

Di balik itu, DFB bisa dikatakan juga punya kepentingan terselubung dengan mendukung program UEFA ini, yaitu memuluskan rencana mereka menjadi tuan rumah Piala Eropa 2024.

Di partai pembuka UEFA Nations League, DFB membagikan cuma-cuma majalah stadion yang salah satu isinya menjelaskan tanya-jawab soal kompetisi.

Ternyata, isi majalah itu merupakan terjemahan langsung dari publikasi UEFA di situs ofisial mereka ke bahasa Jerman.

Tentu saja materinya hanya mengangkat sisi positif dari kompetisi.

Poin utama dari UEFA adalah menghilangkan partai uji coba yang “tidak penting“.

Keberadaan kompetisi baru ini memang tidak menambah jadwal yang telah disediakan FIFA untuk laga internasional, melainkan menggantikan sebagiannya.

Setelah adanya kompetisi ini, maka lewat pertandingan yang ada setiap negara akan punya misi yang jelas dalam mengarungi kompetisi.

Dua belas negara di kasta tertinggi tentu ingin meraih gelar Eropa sampingan selain Piala Eropa.

Sementara sisa negara di tiga kasta berikutnya berusaha untuk naik ke satu level di atasnya.