Thomas Tuchel ke Chelsea, Bukti Liga Inggris Tidak Cinta Produk Lokal

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 27 Januari 2021 | 07:30 WIB
Penunjukan Thomas Tuchel menjadi pelatih Chelsea menggantikan Frank Lampard seperti hanya tinggal menunggu waktu saja. Di sisi lain, perekrutan Tuchel seperti melanggengkan posisi Liga Inggris yang tak ramah untuk pelatih lokal. (TWITTER.COM/FOOTBALL_TALK)

BOLASPORT.COM - Perekrutan Thomas Tuchel buat menggantikan Frank Lampard seperti melanggengkan posisi Liga Inggris yang tak ramah untuk pelatih lokal. 

Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Chelsea memecat Frank Lampard pada Senin (25/1/2021). 

Kinerjanya dianggap tak memenuhi ekspektasi karena Chelsea masih terseok-seok di Liga Inggris dengan hanya berada pada urutan kesembilan klasemen sementara. 

Nama Thomas Tuchel (47), pelatih asal Jerman yang juga eks juru taktik Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain, diangkat sebagai pengganti eks bintang Chelsea tersebut. 

Chelsea mengumumkan penunjukan Tuchel pada Selasa (26/1/2021) atau Rabu dini hari WIB.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Thomas Tuchel Gantikan Frank Lampard di Chelsea, Hanya Dikontrak 1,5 Tahun

Setelah dikonfirmasi sebagai pelatih Chelsea, Tuchel akan sah menjadi pelatih non-Inggris ke-12 di Liga Inggris musim 2020/2021. 

Hal tersebut seakan menjadi indikasi bahwa Liga Inggris makin tak punya tempat untuk pelatih lokal.

Saat Chelsea masih dilatih Lampard, hanya ada sembilan tim yang mengandalkan juru taktik Inggris. 

Baca Juga: Tak Kaget Frank Lampard Dipecat, Steven Gerrard: Namanya Juga Chelsea

Mereka adalah Aston Villa (Dean Smith), Crystal Palace (Roy Hodgson), Brighton & Hove Albion (Graham Potter), Burnley (Sean Dyche), Fulham (Scott Parker), Newcastle United (Steve Bruce), Sheffield United (Chris Wilder), dan West Bromwich Albion (Sam Allardyce). 

Kalau kita lihat dari 10 Besar klasemen sementara, praktis hanya Aston Villa (urutan kedelapan) yang ditangani pelatih asli Inggris. 

Ini bukan fenomena yang terbatas hanya pada musim 2020-2021. Catatan dari lima musim sebelumnya bisa membuktikan. 

Baca Juga: Pep Guardiola: Tenang, Sergio Aguero Bakal Kembali Saat Momen Krusial

Pada 2019-2020, hanya ada total delapan pelatih Inggris yang bertahan hingga akhir musim, sementara pada musim 2018-2019 malah hanya ada lima orang dan pada 2017-2018 ada empat orang.

Adapun pada musim 2016-2017 ada enam orang pelatih lokal, dan pada 2015-2016 ada lima orang.

Kalau kita persempit lingkupnya pada Chelsea saja, kecenderungan ini sama sekali bukan hal baru. 

Baca Juga: Ronald Koeman Tak Yakin Bisa Boyong Dua Pemain Ini dari Liga Inggris

Pada era kepemilikan Roman Abramovich sejak 2004, Chelsea sudah ditangani 14 pelatih berbeda. 

Sebanyak 11 di antaranya adalah pelatih non-Inggris, termasuk nama-nama seperti Jose Mourinho dan Andre Villas-Boas (Portugal) atau para pelatih asal Italia, Carlo Ancelotti, Roberto Di Matteo, Antonio Conte, dan Maurizio Sarri. 

Frank Lampard bahkan menjadi pelatih Inggris pertama untuk Chelsea sejak Glenn Hoodle yang meninggalkan klub pada 1996. 

Betul, di antara ke-14 nama pelatih di rezim Abramovich, terselip nama Ray Wilkins dan Steve Holland yang juga berpaspor Inggris. 

Namun, posisi mereka hanya menjaga Chelsea beberapa hari selama transisi dari satu pelatih ke pelatih lain.

SKYSPORTNEWS_1
Frank Lampard, dipecat Chelsea pada 25 Januari 2021.

Wilkins hanya ‘menangani’ Chelsea selama tujuh hari (9-15 Februari 2009) sebelum digantikan Guus Hiddink (Belanda) sebagai caretaker. 

Sejarah berulang saat Steve Holland mengawal skuad Chelsea pada 17-19 Desember 2015 usai ditinggal Jose Mourinho. 

Ia hanya ada di klub sebelum Guus Hiddink datang untuk kedua kali sebagai caretaker klub. 

Praktis, Lampard menjadi pelatih Inggris dengan periode terlama di bawah era Abramovich dengan 1,5 tahun, karena standar yang dipasang Wilkins dan Holland sudah rendah sejak awal. 

Di klub-klub elite lain situasinya sebenarnya tak jauh berbeda. 

Arsene Wenger (Prancis) menjadi pelatih Arsenal selama 22 tahun dari 1996 hingga 2018.

Jabatannya diteruskan pria asal Spanyol, Unai Emery selama setahun sebelum sempat berpindah ke Freddie Ljungberg (Swedia) selama dua bulan. 

Kini, klub tetangga Chelsea di Kota London itu ditangani Mikel Arteta, juga dari Spanyol. 

Manchester United dilatih Sir Alex Ferguson (Skotlandia) dari 1986 hingga 2013 alias 27 tahun, lalu diteruskan rekan senegara Ferguson, David Moyes dari 2013 hingga 2014.

SKYSPORTSPL
Ole Gunnar Solskjaer saat masih dilatih Sir Alex Ferguson di Manchester United.

Setelah Moyes dipecat, Setan Merah memercayakan kendali arsitek kepada Louis van Gaal (Belanda) dari 2014 hingga 2016, Mourinho pada 2016-2018, dan Ole Gunnar Solskjaer (Norwegia) dari 2018 hingga sekarang. 

Liverpool sedikit lebih baik. Mereka mempekerjakan Roy Evans, pelatih Inggris, selama empat tahun dari 1994-1998, termasuk saat menduetkannya dengan Gerard Houllier (Prancis) selama enam bulan sebelum Evans hengkang. 

Houllier bertahan hingga 2004 sebelum digantikan Rafael Benitez dari 2004-2010. 

Liverpool kembali mempekerjakan pelatih Inggris, Roy Hodgson, pada 2010. Namun, Hodgson hanya bertahan setahun. 

Ia digantikan Kenny Dalglish (Skotlandia) dari 2011 hingga 2012. 

Usai Dalglish mundur, The Reds ditangani Brendan Rodgers (Irlandia Utara) dari 2012 hingga 2015.

Rodgers kemudian didepak dan digantikan Juergen Klopp (Jerman) dari 2015 hingga sekarang. 

Jadi, kira-kira kapan klub elite Liga Inggris mau berbaik hati memberi waktu ke pelatih lokal bersinar seperti para juru taktik asing?