Sejarah Hari Ini - Mengenang Giorgio Chinaglia, Simbol Lazio yang Disangka Santo oleh Putri Donald Trump

By Dimas Wahyu Indrajaya - Rabu, 24 Januari 2018 | 23:58 WIB
Striker Lazio era 70-an, Giorgio Chinaglia, menjadi sosok penting bagi klubnya karena berhasil mengantar Si Elang Ibukota mencicipi scudetto pertama. (STORIEDECALCIO)

"Giorgio Chinaglia e il grido di battaglia (Giorgio Chinaglia adalah sahutan perang kami)," seru fan Lazio, dikutip dari buku 'Winning at All Costs: A Scandalous History of Italian Soccer'.

Fan Roma pun membalas dengan ejekan untuk Chinaglia disertai sanjungan untuk striker mereka saat itu, Piero Prati.

"O brutto gobbolscava la fossa, sarai sommerso dalla furia giallorossal quando saremo vicino al telnoi ti daremo un altro duce un altro re: Piero gol (Si jelek bongkok, galilah kuburanmu, dengan kemarahan merah dan kuning, saat kami menjumpai, kami akan menunjukkan pemimpin lain raja yang lain: Piero Gol)."

Di level timnas kiprah Chinaglia tak terlalu mentereng.

Ia hanya mencatatkan 14 caps dan 4 gol.

Meski dipanggil untuk memperkuat Italia untuk Piala Dunia 1974, kebintangan Chinaglia tercoreng karena sikapnya yang meledak-ledak.

Saat dirinya ditarik keluar kala membela Italia melawan Haiti di babak grup Piala Dunia 1974, Chinaglia memperlihatkan sisi temperamentalnya.

Merasa tidak suka ditarik keluar saat menggantikan Pietro Anastasi, Chinaglia berkata kasar pada pelatih Valcareggi.

Ia kemudian mengamuk di lorong pemain, merusak pintu ruang ganti, melempar delapan botol minuman ke dinding.

Dengan emosinya yang sulit dikontrol itu membuat karier timnas Chinaglia berakhir di laga itu.